Kamis, 30 Juli 2009

TAQWA

Assalamu’alaikum shahabat Muslim dan Muslimahku yang dirahmati Allah SWT (Amin,,)
Friday, 3 Juli 2009, 08.32

Sorry yak telat meng-update postingannya.
Ternyata bikin artikel yang efisien itu nggak gampang juga ya. Kemarin saya udah mulai bikin eh malah “keenakan” ngebahas ampe melebar kemana-mana. Padahal, tadinya mau fokus ke masalah Taqwa dan World Class Community. OK deh saya coba lagi. Semoga tulisan saya mudah dipahami ya,,,Vo_oV. Dan jangan sungkan2 memberi tanggapan atau koreksi.

APA itu Taqwa? What is Taqwa mean?
Kalo saya baca dari tafsir Al-qur’an yang saya miliki, Taqwa itu artinya memelihara diri dari Siksaan Allah DENGAN mengikuti segala perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan ‘takut’ saja.

Oke..oke.. saya ngerti kalian udah sering banget mendengar pengertian taqwa sejak kecil tapi pernah nggak kita renungin bersama-sama kalau kita tuh udah taqwa belum sih? Apakah kita sudah cukup taqwa sehingga dipandang mulia di sisi Allah. Saya sih mikirnya nggak ada yang boleh berprediksi dengan Allah. Karena indikator taqwa di mata manusia tuh nggak ada, hanya Allah yang tahu SEMUA amalan saleh dan dosa yang udah kita lakukan. Oleh karena itu, kita wajib meningkatkan ketaqwaan semaksimal mungkin hingga kita insya Allah mendapat ridho Allah selama hidup di dunia ini. Simpel banget kan kalo dipikir-pikir..=) =).

Oke back to materi yang udah saya peroleh di Pesantren Liburan Mahasiswa kemarin (meskipun saya sudah bukan mahasiswa lagi ^_^). Ustadz Eri mengatakan kalau umat Islam tuh dulunya umat terbaik lho. Kalo bahasa modernnya umat islam tuh disebut World Class Community. Ini bukan umat Islam sendiri yang ngaku-ngaku lho ya. Coba kita simak perkataan Allah dalam ayat berikut ini:

TQS Ali ‘Imran:110 (3:110)
“ Kamu adalah umat yang TERBAIK yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan KEBANYAKAN mereka adalah orang-orang yang PASIK.”

Tapi coba kita lihat keadaan orang islam di sekitar kita? Kayaknya sesuai dengan ayat ini deh. Kebanyakan tuh fasik meskipun beriman kepada Allah! Banyak yang sudah menganggap Islam yah hanya sebagai agama, tidak sebagai aturan dan pakaian yang diamalkan dalam kehidupan. Bahkan perintah-perintah Allah pun dengan mudahnya ditinggalkan dengan berbagai alasan demi memuaskan hawa nafsunya di dunia. Padahal kita sadar kita tuh melakukan hal yang dilarang Allah. Tapi karena keimanan yang makin menipis membuat kita bahkan TIDAK MAMPU mengalahkan hawa nafsu diri sendiri sehingga terus menerus melanggar aturan-aturan Allah. Umat islam kebanyakan hari ini makin jauh dari agamanya sendiri. Melakukan ibadah hanya sebagai ritual biasa yang disamakan dengan kebiasaan mandi atau tidur. Kenapa? karena itu tadi kita terlalu malas membahas dan mengkaji Islam lebih dalam padahal cuma Islam yang bisa menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Kita sudah faham belum sih pentingnya ibadah , menghidupkan sunnah nabi, adab pergaulan, adab berpakaian,dll. bagi diri kita sendiri ?

Ngemeng2 nih, he3…Kita shalat atau nggak, mengkaji islam atau nggak, mencari hidayah Allah atau nggak, berpakaian secara islami atau nggak, Allah nggak akan rugi/untung secuilpun kok apapun yang mau kita lakuin, karena pilihan ada di DIRI KITA sendiri. Mau masuk neraka atau surga Allah? Banyak yang mengaku ingin masuk surga tapi tidak berusaha untuk mencari tahu bagaimana cara meraih surga Allah itu. Ia terlalu sibuk terlena dengan kehidupan dunianya yang toh akan ditinggalkan juga. Padahal surga Allah itu TIDAK MUDAH untuk diraih. Tapi bukan berarti kita jadi nggak mikirin dunia lho ya. Justru kegiatan2 yang sifatnya duniawi kalo efeknya dapat membuat kita lebih dekat dengan Allah, dan niat demi Allah semata ya ujung-ujungnya dapat pahala juga deh. Jadi jalan buat nabung pahala tuh nggak cuma lewat ritual rukun islam aja, meskipun itu yang utama dan harus didahulukan dibanding amalan lainnya.

Akibat ketidakfahaman umat islam itu sendiri (including me of course), kita cenderung mudah dipengaruhi trend dari orang-orang kafir sehingga umat islam tidak mampu membedakan mana yang halal dan yang haram, mana yang hak dan yang batil di sisi Allah. Saya sadar kebanyakan kita bahkan TIDAK MAMPU melawan hawa nafsunya sendiri sehingga terus menerus jatuh di lubang yang sama (melakukan yang batil bin haram again and again!). Artinya kita terus melakukan dosa yang sama sepanjang waktu. Tapi coba deh pahami islam lebih jauh dan carilah hidayah Allah sebanyak-banyaknya. Insya Allah kita MAMPU deh meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah dan dengan ringannya (bahkan jadi gemar ^_^) melaksanakan perintah-perintah Allah.

BAGAIMANA CARANYA MEMBUAT UMAT ISLAM KEMBALI MENJADI WORLD CLASS COMMUNITY?
Ceramah ustadz Eri kebetulan dilengkapi dengan slide presentasi dengan menganalogkan peningkatan kualitas diri kita terhadap Allah dengan peningkatan kualitas suatu perusahaan dalam rangka menjadi yang terbaik di dunia (world class company). Kebetulan beliau pernah menududuki posisi SDM di beberapa perusahaan berkelas Nasional dan Internasional. Dalam slide , ditampilkanlah usaha-usaha perusahaan untuk mencapai kelas internasional. Caranya yaitu mereka mengoptimalkan semua potensi yang ada dalam perusahaan mereka mulai dari SDA, SDM, Regulasi dll. Selain ini, dalam mencapai kelas internasional mereka terus menetapkan target-target yang akan dicapai. Target mereka yaitu perusahaan yang lebih maju dari perusahaannya sendiri.

Begitu juga dengan kita kalau ingin mencapai kualitas paling tinggi di sisi Allah ya harus memaksimalkan potensi-potensi yang ada pada diri kita donk. Percaya deh, insya Allah kita semua berpotensi kok meraih ketaqwaan setinggi-tingginya. Asal kita mau konsisten dan terus belajar memahami Islam lebih baik SAMPAI KAPANPUN. Jangan pernah merasa puas dengan ilmu/pemahaman islam yang telah kita punya, that’s the KEY my friends =). Alhasil kita pun jadi Istiqamah, Amin…Target kita yah kita lihatlah orang-orang di sekitar kita yang lebih taat dari kita ibadahnya, lebih baik akhlaqnya dari kita trus juga lebih faham tentang islam dibanding kita. Atau baca buku-buku tentang bagaimana Para Nabi, Rasulullah dan Shahabat dalam hal aqidah, ibadah, akhlaq, dan lain-lainnya. Itu bisa kita jadikan target melalui proses perbaikan diri secara KONTINYU di sisi Allah.

High Quality Performance (Tunjukkan Kualitas yang Paling Baik)
Dalam mencapai High Quality Performance perusahaan melakukan DMAIC
Define
Measure
Analyze
Improve
Control
Lalu bagaimana dengan kita, bagaimana caranya mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas hidup kita di sisi Allah? Sejatinya kita harus terus secara KONTINYU muhasabah. Kita tentukan (define) parameter-parameter performance kita. Lalu ukur (measure) sudah maksimal belum sih atau masih perlu ditingkatkan lagi? Lalu analisis (analyze) bagaimana cara meningkatkannya, apa yang membuat kita masih kurang di bagian itu? Intinya evaluate yourself by yourself! Lalu kalau sudah tau kita lakukan perbaikan diri dan control (control) agar bisa dipertahankan kemudian sekali seminggu or sekali sebulan kita define-measure-analyze-improve-control lagi begitu seterusnya siklus yang harus kita lakukan agar kita dapat mempertahankan kualitas hidup kita ^_^.

Quality Performance
Beberapa sifat yang patut kita miliki nih sebagai muslim yang memiliki High Quality Performance :
Kerja Keras
Kerja Cerdas
Loyal
Jujur dan Amanah
Tekun dan Bertanggung Jawab

TQS-Al-Hasyr (59:18):
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Dari ayat diatas kita dianjurkan untuk mereview sejenak apa yang dilakukan untuk memperbaiki diri di esok hari. Jadi kita harus sering introspeksi diri untuk orientasi ke depan yang lebih baik.
Siklusnya nih yah,,Experience => Refleksi (dengan visi dan misi)=> Learn=>Do (better and differently)=>Experience..
Begitu seterusnya siklus perbaikan yang harus kita review setiap beberapa waktu. Kenapa sih ini harus kita lakukan? Secara kontinyu mereview apa yang telah dan akan kita lakukan?
AGAR TIDAK TERUS MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA DI KEMUDIAN HARI. ATAU “SELALU JATUH DI LUBANG YANG SAMA”. Jadi selain memperbaiki hubungan dengan Allah, kita pun harus memperhatikan kita tuh udah menghidupkan sunnah nabi belum sih, terus dengan orang tua hubungan kita sudah baik belum sih, dengan kerabat, teman-teman, tetangga, dll pokoknya jangan sampai hubungan dengan Allah bagus tapi hubungan dengan selain Allah kita abaikan kualitasnya.

Zero Defect
Kalo di perusahaan berskala internasional. Zero defect tuh sama dengan penyimpangan nol.
Jadi dari satu juta produksi mungkin yang gagal cuma <100. cmiiw ="D)">_< face="lucida grande" color="#99ff99" size="4">1.Terus menerus (kontinyu) belajar/mencari tahu tentang pentingnya shalat, gunanya untuk apa sih kita shalat? Ancaman jika meninggalkan shalat itu apa sih? Yah mungkin di artikel berikutnya saya akan coba kasih tau ke temen2 =) berdasarkan ilmu yang sudah saya dapat.
2.Meski sudah rajin shalat tapi jiwa tetap tak tenang dan tak bahagia maka hendaklah selalu haus akan hidayah/petunjuk Allah dan terus mencarinya dan sekaligus meninggalkan hal-hal yang nggak bermanfaat dan dapat membuat kita lalai dari mengingat Allah. Oiya definisi rajin shalat disini bagi saya nggak pernah meninggalkan shalat wajib 5 waktu sama sekali. Banyak kita lihat orang yang rajin shalat tapi dosa juga tetep aja dilakukan. Nah itu tuh yang nggak bener. Ini ibarat gali lubang tutup lubang donk. Abis dapat plus pahala eh minus lagi karena nggak mampu mengendalikan hawa nafsunya untuk meninggalkan perbuatan dosa yang udah jadi kebiasaannya. Akibatnya ya pahala kita nggak nambah-nambah donk untuk bekal kita setelah meninggal ? Akhirnya kita termasuk ke golongan orang-orang yang merugi. What a waste minna-san,,,
3.Jadikan shalat sebagai cara kita bersyukur kepada Allah. Banyak banget lho yang udah diberikan Allah kepada kita. Such as Nikmat iman, hidayah yang tak terputus2, kesehatan, ilmu yang bermanfaat, bentuk fisik yang sempurna, rizki berupa materi/non materi, keluarga yang hangat, karir yang sukses dan lain2. Kita tuh tiap hari lho dikasih kemudahan2 oleh Allah, jadi sejatinya ya tiap hari, tiap saat, tiap detik kita wajib bersyukur dan melakukan ibadah dengan baik sebagai cara kita bersyukur kepada Allah,,,

Kuncinya sih kita harus YAKIN semua hal baik/kelancaran aktivitas sehari2 yang terjadi pada kita di dunia ini PASTI datangnya dari Allah,,,dengan ideology seperti itu pasti kita jadi makin cinta dengan Allah. Gimana kalo kita dapat hal buruk? (tidak sesuai target/keinginan kita) kita harus yakin mungkin Allah sedang menguji kesabaran kita atau Allah sedang menyiapkan hasil yang lebih baik dari harapan kita semula.

TQS Ibrahim(14:7):
Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan-mu Memaklumkan. ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan Menambah (Nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (Nikmat-Ku), maka sesungguhnya AZAB-ku sangat pedih”

Nah dari ayat ini kita harus bertanya gimana sih cara bersyukur yang baik kepada Allah? Apa sudah cukup dengan mengucapkan Alhamdulillah lalu setelah itu kita lupa lagi dengan Allah dan kembali sibuk dengan kehidupan dunia kita? Atau kita terus memperbaiki diri sebagai WUJUD SYUKUR kita kepada Allah? Trus ciri-ciri orang yang mengingkari nikmat Allah gimana? Manusia yang jarang mengingat Allah dan jarang melaksanakan perintah Allah menurut saya sudah termasuk bentuk pengingkaran terhadap nikmat Allah. Contoh paling sederhana tapi krusial adalah kesehatan. Kesehatan itu merupakan nikmat yang patut kita syukuri setiap hari. Lihat orang-orang yang sakit, mereka tidak mampu melakukan apa-apa tanpa bantuan orang lain. Nah kita sudah diberi kesehatan lalu apa wujud syukur kita kepada Allah? Alangkah ruginya jika kita menghabiskan masa sehat itu untuk hal yang sia-sia dan membuat kita lalai akan Allah. Nikmat yang kedua yang sering tak kita sadari adalah WAKTU. Manusia ada nggak sih yang mampu memperkirakan dengan tepat kapan ia akan meninggal? Kayaknya nggak ada ya. Banyak orang yang masih segar bugar lalu meninggal secara tiba-tiba seperti karena kecelakaan, penyakit yang tiba-tiba menggerogoti meskipun sudah menerapkan gaya hidup sehat, kita mungkin juga bisa seperti itu. Tak ada pengecualian. Allah mencabut nyawa manusia tidak memandang usia. Baik mudah atau tua bahkan bayi sekalipun jika ajalnya sudah datang ya pasti mati. Nah kita manusia yang masih hidup ini SEKARANG diberi nikmat WAKTU oleh Allah untuk dimanfaatkan dengan seefisien mungkin agar dapat mempersiapkan amalan2 saleh untuk bekal setelah meninggal. Kematian itu bisa datang besok, lusa, atau mungkin beberapa menit lagi atau mungkin 10-20 tahun lagi. Cuma Allah yang tahu…Jadi wujud syukur kita terhadap waktu yang masih diberikan Allah ,ya,,,memanfaatkannya untuk hal-hal yang disuka Allah. Seperti ibadah,oiya ibadah itu BUkannya terbatas pada melaksanakan rukun islam saja. semua kegiatan yang diniatkan untuk Allah merupakan ibadah.contoh kita makan atau istirahat dengan niat agar tetap sehat untuk melaksanakan aktivitas2 lain yang disuka Allah seperti shalat, belajar ilmu yang bermanfaat dan diridhoi Allah, berdakwah, dan lain-lain. mempelajari hal-hal yang membuat kita makin dekat dan cinta dengan AllahMaka dari itu mari kita renungkan bersama kualitas diri kita di sisi Allah. Kita tuh udah mulia belum sih. Atau masih jauh dari kata-kata taqwa? Mari kita sama-sama belajar agar lebih faham lagi dengan Islam sehingga tidak salah melangkah dalam hidup ini. Dan memenuhi syarat untuk masuk surga Allah yang amat indah. Amin….^_^

Lebih Cepat Lebih Baik…
Jadi dalam islam nggak ada kata terlambat untuk kembali ke jalan yang lurus dan benar, tapi lebih cepat lebih baik (hehe kok kayak slogan pilpres jadinya?!?!). Banyak yang berpikiran, ah saya nanti aja lah tobat kalo udah nikah, atau kalo udah tua, so sekarang ngapain?? Puas2in dulu bikin dosa yang banyak?? Bahkan naifnya ada yang masih nggak bisa ngebedain mana yang halal and haram, dosa and pahala. Dan nggak mau cari tahu pula ! Emang yakin itu tobat bakalan di terima ama Allah??? Trus emang yakin umur kita bakalan nyampe tua ?? jangan2 blum 30 kita udah mati?? Atau mungkin dalam minggu ini, ajal udah keburu menjemput sebelum sempat bertobat dan menabung buat hari akhirat kelak =( What a waste minna,,,,, Kalo udah niat dari sekarang, jangan cuma niat lakukan dan lanjutkan! Secara kontinyu (deuh jadi iklan lagi deh..). Kalo masih ragu-ragu ya perdalam terus keyakinan kita dengan banyak menghadiri tausyiah/ceramah agama. Bukannya nonton film Hollywood mulu or dengerin musik tentang cinta melulu. Kalo gitu caranya boro2 deh dapet hidayah. Yang ada kita makin lupa ama jati diri kita sebagai manusia diciptain Allah tuh buat apa? Trus renungin yang lama sampai kapan sih kita terus hidup begini?? Jauh dari agama?? Terus bikin dosa… emang kita yakin gitu dengan minta ampun,Allah pasti mengampuni?? Pertanyaan di kembalikan lagi ke diri kita masing-masing. Hidup itu pilihan dan Allah udah ngasih kita kebebasan buat milih. Mau Surga or Neraka? Heaven or Hell? It’s UP TO YOU. Makanya JANGAN MAU diperbudak gemerlap dunia ya…akhirnya kita jadi lupa deh mengkaji Islam lebih baik…

check out this video,,

Pengikut